Biduran, yang juga dikenal dengan istilah urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah di kulit yang disertai dengan rasa gatal. Munculnya biduran bisa terjadi kapan saja, namun banyak orang melaporkan mengalami gejala ini lebih intensif di malam hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai penyebab biduran di malam hari, faktor-faktor yang memengaruhi, dan cara penanganannya.
1. Apa Itu Biduran?
Biduran adalah reaksi alergi yang menyebabkan pembengkakan di bawah kulit. Gejala utama biduran meliputi:
- Bentol merah pada kulit
- Rasa gatal yang hebat
- Pembengkakan di area tertentu
Biduran biasanya disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen tertentu, tetapi bisa juga dipicu oleh faktor non-alergi seperti suhu dan stres.
2. Penyebab Biduran Di Malam Hari
Banyak orang yang mengalami biduran di malam hari mungkin bertanya-tanya mengapa gejala ini menjadi lebih parah saat larut malam. Berikut adalah beberapa penyebab yang umum terjadi:
2.1. Alergen yang Terpapar Saat Tidur
Berbagai alergen dapat menyebabkan biduran, dan beberapa di antaranya mungkin lebih sering terpapar saat kita tidur. Ini termasuk:
- Debu: Kumpulan debu yang terdapat di tempat tidur, sprei, dan bantal dapat memicu reaksi alergi.
- Serbuk sari: Jika jendela dibuka, serbuk sari dari luar dapat masuk dan menyebabkan reaksi alergi.
- Hewan peliharaan: Kulit dan bulu hewan peliharaan yang berada di dalam kamar tidur dapat menyebabkan alergi.
2.2. Suhu dan Kelembapan
Perubahan suhu di malam hari, terutama ketika ruangan menjadi lebih dingin atau lembap, dapat berkontribusi terhadap kemunculan biduran. Beberapa faktor yang terlibat termasuk:
- Kondisi suhu yang ekstrem: Suhunya terlalu dingin atau terlalu hangat dapat merangsang reaksi kulit.
- Microclimate: Kelembapan tinggi di dalam ruangan dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur, yang juga bisa menjadi alergen.
2.3. Stres dan Kelelahan
Stres adalah faktor lain yang dapat memicu biduran. Tubuh mengalami respons terhadap stres dengan melepaskan histamin, zat yang terkait dengan reaksi alergi. Di malam hari, ketika ketegangan dan kelelahan meningkat, gejala gatal dan bentol seringkali menjadi lebih parah.
2.4. Makanan Malam
Beberapa jenis makanan yang dikonsumsi pada malam hari dapat memicu biduran pada sebagian orang. Makanan yang biasanya menjadi penyebab termasuk:
- Makanan laut: Terutama kerang dan udang.
- Kacang-kacangan: Alergen yang umum, terutama untuk orang yang memiliki riwayat alergi.
- Makanan yang mengandung histamin: Seperti keju tua, anggur, dan produk fermentasi.
2.5. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan tertentu di malam hari juga dapat memicu reaksi biduran. Beberapa contoh termasuk:
- Antibiotik: Terutama jika ada riwayat alergi terhadap obat tersebut.
- Obat anti-inflamasi: Seperti ibuprofen atau aspirin.
3. Diagnosa Biduran
Untuk mendeteksi penyebab biduran, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Proses diagnosa biasanya meliputi:
- Riwayat medis: Membahas tentang gejala, kapan terjadi, dan apakah ada riwayat alergi.
- Tes alergi: Untuk mengidentifikasi alergen spesifik yang mungkin berkontribusi terhadap reaksi.
- Pengujian fisik: Memeriksa kondisi kulit untuk menentukan tingkat keparahan.
4. Penanganan Biduran
Penanganan biduran dapat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
4.1. Penghindaran Alergen
Menghindari alergen yang diketahui adalah cara paling efektif untuk mengendalikan biduran. Langkah-langkahnya termasuk:
- Rajin membersihkan tempat tidur dan area sekitar untuk mengurangi paparan debu.
- Menggunakan penutup bantal hypoallergenic.
- Menjaga jarak dari hewan peliharaan jika terdapat riwayat alergi.
4.2. Obat Antihistamin
Obat antihistamin dapat membantu meredakan gejala biduran. Jenis obatnya meliputi:
- Loratadine (Claritin): Tidak menyebabkan rasa mengantuk.
- Cetirizine (Zyrtec): Mampu memberikan efek lebih cepat pada gejala gatal.
4.3. Kortikosteroid
Dalam kasus biduran yang parah atau menetap, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan. Pemakaian jangka pendek dapat membantu mengendalikan gejala yang lebih parah.
4.4. Terapi Imunologi
Untuk individu yang menderita biduran kronis, terapi imunologi dapat dianggap. Ini melibatkan eksposur bertahap terhadap alergen agar sistem imun dapat menyesuaikan diri.
4.5. Manajemen Stres
Menjaga tingkat stres dalam kendali juga dapat membantu mengurangi gejala. Beberapa strategi pengelolaan stres termasuk:
- Meditasi: Mengurangi ketegangan dan meningkatkan relaksasi.
- Olahraga: Dapat membantu melepaskan endorfin yang mengurangi stres.
5. Kesimpulan
Penyebab biduran di malam hari bisa bervariasi dan sering kali melibatkan kombinasi dari berbagai faktor. Memahami penyebab yang mendasari dapat membantu dalam pengelolaan dan pencegahan gejala. Jika Anda mengalami keluhan ini secara berulang, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat.
Mengatasi biduran memerlukan pendekatan yang terintegrasi, dengan fokus pada penghindaran alergen, penggunaan obat, dan pengelolaan stres. Dengan langkah-langkah yang tepat, kualitas tidur dan kualitas hidup seseorang dapat ditingkatkan, terlepas dari tantangan yang dihadapi akibat biduran di malam hari.