Artikel

Kenali 7 Gejala DBD Pada Anak yang Mungkin Terlewatkan!

Dengue hemorrhagic fever (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi ini, sehingga penting bagi orang tua untuk mengenali gejala DBD pada anak secepat mungkin. Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi buah hati dari penyakit ini.

Apa itu DBD?

DBD merupakan infeksi viral yang sering kali muncul selama musim hujan dan dapat menular dengan cepat di daerah yang beriklim tropis. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, ruam, dan dalam kasus yang parah, bahkan dapat berujung pada syok dan kematian. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang gejala DBD pada anak sangatlah penting.

Gejala Awal DBD pada Anak

Di tahap awal, gejala DBD sering kali mirip dengan gejala penyakit ringan lainnya. Pengetahuan tentang gejala awal sangat penting untuk pengobatan yang tepat.

1. Demam Tinggi
Demam tinggi, biasanya mencapai 39°C atau lebih, adalah gejala yang paling umum teramati. Demam ini sering kali muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama 2 hingga 7 hari.

2. Nyeri Kepala dan Nyeri Sendi
Anak-anak yang terinfeksi DBD sering melaporkan sakit kepala yang parah, diikuti dengan nyeri pada sendi dan otot. Kondisi ini, yang kadang disebut "breakbone fever," dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa.

3. Kelelahan dan Lemas
Anak Anda mungkin merasa lelah dan lemas tanpa alasan yang jelas. Kelelahan ini sering kali disertai dengan kehilangan nafsu makan.

4. Ruam Kulit
Setelah beberapa hari demam, anak sering mengalami ruam kulit. Ruam ini dapat muncul dengan cepat dan biasanya bersifat merah atau berbintik.

Gejala Lanjutan DBD pada Anak

Jika tidak ditangani tepat waktu, DBD dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, yang dikenal sebagai dengue severe.

1. Munculnya Tanda-Tanda Pendarahan
Tanda-tanda pendarahan dapat mencakup gusi berdarah, mimisan, bintik-bintik merah pada kulit, dan perdarahan dari area lain. Tanda-tanda ini harus segera ditangani oleh tenaga medis.

2. Nyeri Perut yang Parah
Anak-anak dengan DBD parah sering mengalami nyeri perut yang hebat. Nyeri ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti muntah.

3. Kesulitan Bernapas
Kesulitan bernapas atau pernafasan yang tidak normal bisa menjadi tanda bahwa anak memerlukan perawatan segera.

4. Penurunan Kesadaran
Dalam kondisi yang sangat parah, anak mungkin mengalami kebingungan atau kehilangan kesadaran. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera.

Diagnosis DBD pada Anak

Dokter akan melakukan beberapa langkah untuk memastikan diagnosis DBD.

1. Riwayat Medis
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anak dan gejala yang dialami. Pemaparan terhadap area yang terpapar nyamuk DBD juga akan menjadi sorotan.

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari tanda-tanda pendarahan dan masalah kesehatan lainnya.

3. Tes Laboratorium
Tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa keberadaan virus dengue dan menghitung jumlah trombosit. Penurunan jumlah trombosit adalah salah satu indikator penting dalam diagnosis DBD.

Pengobatan DBD pada Anak

Saat ini, tidak ada obat khusus untuk DBD. Namun, pengobatan simtomatik dapat membantu meringankan gejala yang dialami oleh anak.

1. Pemberian Cairan
Penting untuk menjaga anak tetap terhidrasi. Cairan oral atau infus dapat diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

2. Obat Penurun Demam
Obat seperti paracetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Namun, obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.

3. Perawatan di Rumah
Pastikan anak beristirahat dengan cukup dan makan makanan bergizi yang mudah dicerna. Pemantauan gejala di rumah penting dilakukan.

Pencegahan DBD pada Anak

Pencegahan DBD pada anak sangatlah penting untuk menghindari infeksi. Berikut ialah langkah-langkah yang bisa diambil.

1. Menghindari Gigitan Nyamuk
Perlindungan dari gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau krim antinyamuk. Selain itu, pakaian yang menutupi kulit juga dapat membantu.

2. Mengurangi Tempat Penampungan Nyamuk
Bersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air, dan buang barang-barang tidak terpakai di sekitar rumah.

3. Memasang Jaring Nyamuk
Pemasangan jaring nyamuk pada jendela dan pintu dapat membantu mengurangi kemungkinan nyamuk masuk ke dalam rumah.

4. Vaksinasi
Di beberapa negara, vaksin dengue telah tersedia untuk anak-anak berusia tertentu. Vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko infeksi, tetapi konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika Anda melihat anak menunjukkan gejala DBD, segeralah menghubungi dokter. Penting untuk mencari pertolongan medis, terutama jika gejala semakin parah atau jika anak mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, atau penurunan kesadaran.

Diskusi tentang DBD di Masyarakat

Sosialisasi tentang DBD di kalangan masyarakat sangat penting untuk mengurangi tingkat infeksi. Upaya edukasi kepada orang tua, sekolah, dan masyarakat umum perlu dilakukan melalui penyuluhan sanitasi, sehingga mereka lebih memahami gejala dan langkah-langkah pencegahannya.

Pentingnya Kesadaran Kesehatan

Penting bagi orang tua untuk mengenali dan memahami gejala DBD pada anak. Dengan kesadaran yang tinggi dan pemahaman yang melihat dari pengalaman dan pengetahuan terbaru, Anda bisa mencegah perkembangan penyakit ini secara efektif.

Dengan mengenali gejala DBD dan menerapkan langkah pencegahan yang sesuai, Anda dapat melindungi anak-anak Anda dari risiko penyakit yang dapat mengancam jiwa. Penanganan yang tepat dan cepat sangat vital dalam merespons infeksi ini.

Redaksi MyDoctors

MyDoctors adalah portal berita dan informasi gaya hidup sehat berkelanjutan. Situs ini memiliki visi untuk memberikan informasi gaya hidup sehat yang akurat, terkini, dan bermanfaat.
Back to top button