Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV dapat menular melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan rentan terhadap infeksi lainnya.
Ciri-Ciri HIV pada Wanita
Berikut adalah beberapa ciri-ciri HIV pada wanita yang perlu diperhatikan:
- Demam
- Penurunan Berat Badan yang Tidak Diketahui Sebabnya
- Kelelahan yang Berlebihan
- Infeksi Menular Seksual (IMS) yang Sering Kambuh
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
- Diare yang Berkepanjangan
Demam merupakan salah satu gejala awal infeksi HIV pada wanita. Demam yang berlangsung lebih dari seminggu dan tidak kunjung reda bisa menjadi tanda serius infeksi HIV.
Penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas bisa menjadi indikasi adanya infeksi HIV pada wanita. Penurunan berat badan yang drastis juga bisa menjadi gejala AIDS pada tahap yang lebih lanjut.
Kelelahan yang tidak kunjung reda meskipun sudah istirahat cukup bisa menjadi tanda adanya infeksi HIV pada wanita. Kelelahan yang terus menerus bisa menjadi gejala AIDS pada tahap lanjut.
Wanita yang terinfeksi HIV akan lebih rentan terhadap infeksi menular seksual (IMS) seperti kandidiasis atau herpes genital. Infeksi IMS yang sering kambuh bisa menjadi indikasi adanya infeksi HIV.
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha bisa menjadi tanda infeksi HIV pada wanita. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.
Diare yang berlangsung lebih dari seminggu bisa menjadi gejala HIV pada wanita. Diare yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya infeksi HIV pada sistem pencernaan.
Pencegahan HIV pada Wanita
Untuk mencegah penularan HIV pada wanita, ada beberapa langkah yang bisa diambil, antara lain:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seks
- Menghindari jarum dan alat suntik bersama
- Memeriksakan diri secara teratur
- Mengonsumsi obat pencegahan PrEP
- Menjaga kebersihan diri
Menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat mengurangi risiko penularan HIV dari pasangan yang terinfeksi.
Hindari menggunakan jarum dan alat suntik bersama untuk mengurangi risiko penularan HIV melalui darah.
Memeriksakan diri secara teratur ke dokter atau klinik kesehatan untuk mengidentifikasi dan mengobati infeksi HIV lebih dini.
PrEP atau Pre-Exposure Prophylaxis adalah obat pencegahan HIV yang bisa dikonsumsi oleh wanita yang berisiko tinggi terinfeksi HIV.
Menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dan menghindari kontak dengan cairan tubuh pasangan yang terinfeksi HIV.
Kesimpulan
HIV pada wanita dapat menimbulkan ciri-ciri yang perlu diwaspadai seperti demam, penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, kelelahan yang berlebihan, infeksi menular seksual yang sering kambuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan diare berkepanjangan. Penting bagi wanita untuk melakukan pencegahan HIV dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks, menghindari jarum dan alat suntik bersama, memeriksakan diri secara teratur, mengonsumsi obat pencegahan PrEP, dan menjaga kebersihan diri.