Deskripsi
Bisul payudara atau abses payudara adalah benjolan pada payudara yang berisi nanah. Abses payudara biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sering dialami oleh ibu menyusui.
Gejala
Abses payudara berbentuk seperti benjolan dibawah kulit yang bila disentuh terasa lunak dan dapat digerakkan. Gejala yang dialami oleh penderita berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Adapun beberapa gejala abses payudara diantaranya (1) Payudara terlihat kemerahan dan bengkak. (2) Jika diraba ada gumpalan yang tidak menghilang setelah menyusui. (3) Keluar nanah dari puting. (4) Payudara terasa saki berkelanjutan sampai mengganggu aktivitas. (5) Nyeri payudara menyebabkan ibu tidak dapat menyusui anaknya. (6) Demam selama lebih dari 3 hari dan tidak membaik walaupun sudah diobati.
Penyebab
Peradangan jaringan payudara yang tidak segera diobati atau yang disebabkan oleh sumbatan di kelanjar payudara yang menjadi penyebab utama berkumpulnya nanah atau abses di payudara. Infeksi payudara dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya ialah masuknya bakteri dari mulut bayi ke saluran susu melalui retakan di puting. Meskipun lebih sering terjadi pada ibu menyusui dan tidak menyusui sebagian kecil pria juga mengalami abses payudara.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untk menderita abses payudara diantaranya (1) Mamiliki tindikan di puting susu. (2) Memiliki kebiasaan merokok. (3) Menderita diabetes. (4) Menderita HIV/AIDS. (5) Pernah menjalani operasi payudara dalam 2 bulan terakhir. (6) Pernah mengalami infeksi payudara. (7) Lansia.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis abses payudara dilakukan pemeriksaan fisik terhadap payudara pasien dan USG payudara. Dokter juga akan mengambil sampel ASI atau nanah dari abses melalui suntikan untuk pemeriksaan laboratorium. Selain itu dapat dilakukan dengan mammogram dan biopsi payudara.
Pengobatan
Dokter biasanya akan memberikan antibiotek seperti cephalexin yang dikonsumsi selama 10-14 hari dengan dosis 500 mg setiap 6 jam sekali ataupun dengan amoxillin clavulanate 500 mg yang diminum 3 hari sekali. Adapun prosedur lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi abses payudara yaitu mengeluarkan nanah dengan jarum suntik dan mengalirkannya keluar dengan bantuan kateter atau dengan tindakan khusus bernama vacuum assisted biospy. Rasa nyeri akibar abses payudara bisa ditangani dengan paracetamol dan mengompres payudara dengan handuk yang sudah direndam air hangat atau air es. Untuk penderita yang sedang menyusui tetap mengeluarkan ASI setiap 2 jam dari payudara yang sakit untuk mencegah infeksi lanjutan. Asi yang telah di keluarkan dari payudara yang sedang sakit tidak diperbolehkan diberikan kepada anak karena berisiko tertular infeksi. Penderita abses payudara juga perlu istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta mengelola stres dengan baik.
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat abses payudara diantaranya (1) Infeksi payudara berulan. (2) Timbulnya bekas luka atau jaringan parut. (3) Ukuran payudara menyusut sehingga terlihat tidak seimbang. (4) Abses payudara yang berkepanjangan atau kronis. (5) Penyebaran Infeksi ke area tubuh lainnya. (6) Munculnya saluran tidak normal pada payudara. (7) Kelainan saluran getah bening yang membuat pembengkakan pada lengan atau limfedema.
Pencegahan
Mastitis ialah salah satu penyebab abses payudara. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan ibu menyusui untuk mencegah mastitis yaitu (1) Selalu mencuci tangan sebelum menyesui untuk menghindari kemungkinan penyebaran bakteri. (2) Menyusui anak dengan posisi yang pas dengan memastikan puting dan bagian kecoklatan menempel sempurna dengan mulut anak. (3) Menyusui dengan kedua payudara secara bergantian dan tidak menggunakan posisi menyusui yang sama secara terus menerus. (4) Menyusui secara rutin dengan menghindari jeda yang lama antara waktu menyusui. (5) Mengenakan bra dengan ukutan yang pas dan tidak mengenakan pakaian yang ketat. (6) Tidak menggunakan krim dan obat oleh di area sekitar puting susu. (7) Meminum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi.