Abses Paru

Deskripsi

Abses paru adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang menyebabkan munculnya nanah. Gejala utama abses paru adalah batuk berdahak. Dahak yang dikeluarkan sering kali mengandung darah atau nanah serta berbau.

Gejala

Gejala utama abses paru ialah batuk yang disertai dengan dahak yang mengandung darah atau nanah. Selain itu ada beberapa gejala lain seperti (1) Nyeri dada. (2) Sesak napas. (3) Kehilangan berat badan. (4) Lemas. (5) Demam tinggi. (6) Napas berbau. (7) Berkeringat terutama pada malam hari.

Penyebab

Penyebab utama abses paru adalah munculnya infeksi di dalam jaringan paru-paru akibat cairan atau makanan yang mengandung bakteri secara langsung masuk ke dalam paru-paru. Selain itu ada beberapa penyebab abses paru diantaranya (1) Adanya sumbatan saluran udara dalam paru yang diakibatkan tumor ataupun pembesaran kelenjar di dalam paru-paru. (2) Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. (3) Bronkiektasis atau pelebaran dan penebalan serta kerusakan jaringan saluran pernapasan sebelum paru-paru. (4) Cyctis fitbrosis yaitu penyakit saluran pernapasan yang mengakibatkan lendir saluran pernapasan atau dahak menjadi lebih kental. Cairan mukus yang lebih kental tersebut akan menyumbat aliran napas dari atau ke paru-paru, sehingga dapat memicu terjadinya infekssi. (5) Peritonitis yaitu infeksi pada selaput rongga perut. (6) Endokarditis yaitu infeksi pada dinding jantung bagian dalam.

Faktor Risiko

Pecandu alkohol merupakan orang yang paling mudah mengalami abses paru-paru akibat kurangnya kesadaran dan sering mengalami muntah. kondisi ini menyebabkan cairan dari lambung atau dari luar yang mengandung bakteri lebih mudah masuk kedalam paru-paru dan menyebabkan infeksi. Pecandu alkohol juga memiliki sistem imun yang lebih lemah sehingga infeksi lebih mudah terjadi. Pecandu alkohol yang sedang atau baru menderita pneumonia memiliki risiko tinggi mengalami abses paru-paru. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena abses paru-paru yaitu (1) Sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti penderita kanker dan HIV serta meminum obat-obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. (2) Kehilangan kesadaran dalam waktu yang lama. (3) Sedang dalam pengaruh obat bius atau obat penenang.

Diagnosis

Untuk memastikan diagnosis maka ada pemerikssaan penunjang yang dilakukan seperti tes dahak. Selain itu ada beberapa pemeriksaan lain seperti (1) Foto rontgen. (2) CT stan. (3) Ultrasound. (4) Bronkoskopi.

Pengobatan

Pengobatan utama yang dilakukan untuk menangani abses paru adalah antibiotik sesuai dengan hasil tes sensitivitas bakteri agar obat yang diberikan bekerja sefektif. Beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan kepada penderita abses paru ialah (1) Penisilin. (2) Clindamycin. (3) Piperacillin. (4) Amoxilin clavulanate. (5) Metronidazole. (6) Ciprofloxacin. (7) Vancomycin. (8) Amikacin. (9) Meropenem. (10) Levofloxacin. Durasi pengobatan antibiotik pada pasien berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan abses. Pengobatan abses paru tergolong lumayan lama yaitu antara 3 minggu sampai 6 bulan. Pada pasien abses paru sekunder biasanya akan direkomendasikan untuk melakukan perawatan di rumah sakit. Pada beberapa kasus juga pasien dapat menjalani pengobatan melalui operasi untk menghilangkan abses. Untuk membantu proses penyembuhan abses pasien akan diminta untuk berhanti minum alkohol dan tidak merokok dan lebih banyak minum air.

Komplikasi

Beberapa komplikasi pada abses paru yaitu (1) Fistula bronkopleural yaitu jika abses didalam paru pecah dan menyebabkan kebocoran dan dapat diperbaiki dengan operasi. (2) Perdarahan paru-paru akibat pecahnya abses paru yang diikuti dengan pecahnya pembuluh darah didalam organ tersebut yang menyebabkan pasien kehilangan darah. (3) Penyebaran infeksi diakibatkan oleh abses yang pecah dan menyebabkan bakteri menyebar dari lokasi infeksi kebagian tubuh lainnya.

Pencegahan